1.1 Latar Belakang
Kita menggunakan istilah kalor dalam kehidupan sehari-hari
seakan-akan kita tahu apa yang kita maksud. Tetapi istilah tersebut tetap
digunakan secara tidak konsisten, sehingga perlu bagi kita untuk mendefinisikan
kalor secara jelas, serta menerangkan fenomena dan konsep yang berhubungan
dengan kalor tersebut(Glancoli, 1997).
Kalor adalah energy yang ditransfer karena tinggi ke benda
bersuhu rendah, merupakan energy yang ditransfer dari benda yang panas ke benda
yang dingin, maka kalor merupakan energy yang ditransfer dari suatu benda ke
benda yang lain karena perbedaan suhu.
Bila energi panas ditambahkan pada suatu zat, maka
temperature zat itu biasanya naik. Jumlah energy panas Q yang dibutuhkan untuk
menaikkan temperature suatu zat adalah sebanding dengan perubahan temperature
dan massa zat
itu (Q=C T = mc T) dengan C adalah
kapasitas panas zat, yang didefinisikan sebagai energi panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan temperatur suatu zat dengan satu derajat. Panas jenis C adalah
kapasitas panas persatuan massa(Tipler,
1991).
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kalor Jenis
Kalor adalah sesuatu yang dipindahlan diantara sebuah
sistem dan sekelilingnya sebagai akibat dari hanya perbedaan temperatur. Konsep
kalor sebagai sebuah zat yang jumlah seluruhnya tetap konstan akhirnya tidak
mendapat dukungan eksperimen(Wiley, 1978).
Karakteristik bahan dalam penyerapan kalor ini dinyatakan
dalam besaran kalor jenis. Kalor jenis suatu bahan didefinisikan sebagai kalor
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg bahan tersebut sebesar 1 C(Astra,
2006).
Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan
untuk menaikkan atau melepaskan suhu tiap satu kilogram massa. Sutau zat sebesar 1 C atau satu Kelvin
atau dapat ditulis sebagai kapasitas kalor suatu benda adalah kemampuan suatu
benda untuk menerima atau menurunkan suhu benda sebesar 10 C(Marskip, 2009).
2.2 Pengertian Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah
kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Pada dasarnya,
kalor yang dibebaskan atau diserap menyebabkan perubahan suhu pada calorimeter.
Ada 2 tipe
calorimeter yaitu calorimeter Bum dan calorimeter larutan Kalorimeter Bum
adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor(nilai kalori) yang
dibebaskan pada pembakaran sempurna suatu senyawa. Contohnya adalah calorimeter
makanan. Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah
kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam system larutan(Mubi, 2010).
Prinsip penting yang digunakan dalam calorimeter adalah
hokum kekekalan energy. Hokum ini menyatakan bahwa energy tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, melainkan berubah dari bentuk yang satu menjadi
bentuk yang lain(Esomer, 1996).
2.3 Pengertian Termometer
Thermometer adalah system indicator(petunjuk) kesetimbangan
termal antara system yang satu dan yang lain. Suhu yang ditunjuk thermometer
adalah suhu tiap system yang dalam kesetimbangan termal dan
kepekaannya(perubahan koordinat keadaan akibat sedikit saja perubahan suhu
dapat tertukar)(Zemanskie, 1962).
Tiap sifat thermometer dapat digunakan untuk menetapkan
suatu skala dan membentuk sebuah thermometer. Thermometer air raksa terdiri
dari bola gelas dan pipa yang berisi sejumlah air raksa tertentu. Temperature
diukur dengan membandingkan ujung kolom air raksa dengan tanda-tanda pada
gelas(Tipler, 1991).
2.4 Prinsip kerja Kalorimeter
Menurut Bresnick(2000), prinsip kerja calorimeter didasarkan
azas Black :
- Jika suatu benda yang suhunya berbeda didekatkan satu sama lain maka suhu akhir kedua benda akan sama.
- Jumlah kalor yang diterima sama dengan kalor yang diberikan. Kalorimeter tersusun dari wadah yang terbuat dari logam kalor seperti sterofom.
Usaha peningkatan efektifitas dari alat penukar kalor perlu
ditingkatkan karena dengan meningkatkan efektisitas alat penukar kalor dapat
menghemat energy disektor industry(Zainuddin, 2005).
DAFTAR PUSTAKA
Alyospikel. 2010. Termometer. http://alyoskipel.blogspot.com/2010
diakses tanggal 7 Oktober
Astra, I. dan Setiawan H. 2006. Fisika
untuk SMA dan MA kelas10. Piranti Darama Kalokatama: Jakarta
Crook, J. 2010. Timbangan digital. http://www.articelsnatch.com/Article/Benefits-of-Digital-Scales/1600726
diakses tanggal 10 Oktober 2010
Glancoli.C, Douglas. 1997. Fisika Jilid1 edisi empat. Erlangga: Jakarta
Kinardi, AK, dkk. 1997. Pelajaran Fisika SMU
kelas1. Erlangga: Jakarta
Mansur.2010.htpp://bisnis.tenue.co.id/Artikel-bisnis/4teknologi/33-artikel-timbangandigitalbzerba.html/
diakses tanggal 7 Oktober 2010
Narskip. 2010. Kalor. http://narskip.blogspot.com/2010
diakses tanggal 7 Oktober 2010
Snps. 2010. Kalor Jenis. www.snps.its.ac.id/
diakses tanggal 7 Oktober 2010
Usu. 2010. Kalor Jenis. http://www.usu.ac.id/artikel/shell.tittle.pdf
diakses tanggal 7 Oktober 2010
Wahyu, S. dkk. 2010. Analisis Perpindahan Panas pada Saluran Berliku.Teknik
Mesin : Universitas Brawijaya
Wapedia. 2010. Calorimeter. http://wapedia.mobi/id/2010
diakses 7 Oktober 2010
Wikipedia. 2010. Prinsip Kerja Kalorimeter. http://wikipedia.org/wiki/2010
diakses 7 Oktober 2010
Willey, J., Suns.1978. Fisika jilid1 edisi ketiga. Erlangga: Jakarta
Zainuddin, dkk. 2005. Studi Eksperimental Efektivitas Alat Penukar Kalor
Shell and Tube dengan Memanfaatkan Gas Buang Mesin Diesel sebagai Pemanas Air.
Institut Teknologi Medan(ITM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar